Translate

Friday, May 22, 2009

Kecelakaan pesawat terbang kembali menyelimuti dunia penerbangan militer Indonesia. Jatuhnya pesawat Hercules yang terjadi di Magetan, Jawa Timur, adalah kejadian yang kedua kalinya setelah pesawat Fokker 27 milik TNI AU jatuh di Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Rentannya dunia penerbangan militer ini mendapatkan tanggapan dari artis Anya Dwinov.

Menurut Anya, kejadian yang menimpa pesawat Hercules milik TNI AU itu memang sudah kehendak Yang Maha Kuasa, jadi jangan saling menuding mencari kesalahan siapa.

"Tanggapan aku, mau di darat, udara, dan air, kalau memang sudah ajalnya bisa di mana saja. Kita tidak bisa menyalahkan siapa yang salah. Oh, ini pilotnya yang salah atau teknisinya yang salah. Kita tak bisa menyalahkan siapapun," ujar Anya.

"Tidak ada yang menginginkan kejadian ini tapi mau bagaimana lagi. Memang kejadian ini memang sudah kehendak-Nya," sambung Anya saat ditemui Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (20/5).

Persoalan anggaran untuk departemen juga menjadi permasalahan yang serius. Anya melihat anggaran yang diberikan oleh pemerintah kepada setiap departemen tersebut belum memadai.

"Kalau bicara anggaran antara departemen tarik-tarikan. Departemen Sosial bilang kita sudah memberikan tapi dananya sedikit, Departemen Pertahanan dan Keamanan juga begitu. Departemen Perhubungan juga menyatakan hal yang sama. Mereka saling mengklaim dana yang dikucurkan oleh pemerintah hanya sedikit," pungkas Anya. (kpl/buj/npy)

Para Capres Sibuk Sambangi Tokoh
Sabtu, Mei 23

Liputan6.com, Jakarta: Sibuk menyambangi para tokoh dan ulama yang dianggap memiliki basis kuat di kalangan umat. Itulah yang dilakukan Jusuf Kalla sejak deklarasi bersama Wiranto sebagai pasangan capres dan cawapres. Mereka menemui tokoh Muhammadiyah atau sejumlah kiyai Nahdhatul Ulama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain menyambangi kiyai, Kalla juga tampil di sejumlah forum untuk menjelaskan visi misinya sebagai capres.


Calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga tak kalah sigap. Ia menyambangi sejumlah ulama karismatis di Surabaya, Jawa Timur. Ketua DPP Partai Demokrat, yang juga Juru Bicara Kepresidenan, Andi Mallarangeng, menampik kegiatan ini sebagai kampanye, melainkan hanya meminta doa.

Senada dengan itu, KPU juga menilai manuver para capres itu bukan sebagai curi start kampanye, karena mereka belum resmi ditetapkan KPU sebagai capres atau cawapres.

Sementara itu, guna memberi kesempatan pada pasangan capres cawapres memiliki kesempatan berkampanya lebih lama, KPU berencana memajukan jadwal penetapan capres cawapres. Sedianya dimulai 9 Juni, namun kemungkinan dimajukan pada akhir Mei ini.(ISW)

Milan

Berdiri: 1899

Alamat: Via Filippo Turati, 3 - 20121 Italy

Telpon: +39 02-62281

Ketua: Silvio Berlusconi

Direktur: Ariedo Braida

Stadion: San Siro

Sejarah
Berawal Dari Klub Kriket Yang Kini Melegenda

Profil Singkat
Nama: Associazione Calcio Milan SpA
Julukan: Rossoneri (Merah Hitam), Il Diavolo (Sang Iblis)
Berdiri: 16 Desember 1899
Stadion: San Siro, Milan (Kapasitas 80,018)
Presiden: -
Pelatih: Carlo Ancelotti

Sejarah Klub
Milan adalah sebuah klub sepakbola yang bermarkas di Milan, Lombardy. Pertama dibentuk tepatnya pada 16 Desember 1899.

Namun Milan bukanlah sebuah klub sepakbola saat pertama didirikan, melainkan sebuah klub kriket. Adalah ekspatriat asal Inggris Alfred Edwards dan Herbert Kilpin yang berinisiatif mendirikan klub ini. Karena dua orang itulah nama klub 'Milan' tetap dipertahankan hingga kini, yang sempat diwacanakan untuk mengganti nama sebagai Milano, yang disesuaikan dengan dialeg Italia.

Pada tahun 1908, klub ini mengalami perpecahan. Masalahnya adalah ketidaksepakatan antara beberapa pihak terkait mendatangkan pemain asing. Akhirnya, untuk mewadahi keinginan itu, terbentuklah klub yang bermaterikan pemain asing yang kini dikenal sebagai Internazionale Milano.

Adapun Milan selalu identik dengan warna hitam merah. Karena hal itu pula Milan mendapat julukan Rossoneri. Ada filosofi tersendiri terkait pemilihan warna itu, yaitu merah mengartikan semangat berapi-api pemain Milan dan hitam sebagai penanda ketakutan tim lawan.

Milan bermarkas di San Siro, yang secara resmi disebut Stadio Giuseppe Meazza. Meazza sendiri merupakan mantan pemain Milan, dan juga rival sekota mereka, Inter. Adapun nama San Siro diambil dari lokasi distrik di mana stadion itu berada.

Pada 19 Desember 2005, wakil presiden Milan Adriano Galliani mengumumkan pihaknya serius mempertimbangkan keluar dari San Siro dan mencari atau membuat stadion baru dengan standar stadion sepakbola, yaitu tanpa lintasan atletik dan sebagainya. Sejauh ini keinginan tersebut belum terealisasi.

Prestasi
Milan adalah salah satu klub tersukses di Italia, mengumpulkan 29 tropi di berbagai kompetisi domestik dan menjadi klub yang kerap menjadi juara di ajang internasional, yaitu dengan memenangi 14 tropi kejuaraan Eropa dan 4 titel juara dunia. Hanya Boca Junior yang bisa menyamai prestasi itu.

Milan masih mendapat satu bintang di kostum mereka, yang menunjukkan Milan telah memenangi 10 kompetisi domestik Serie A. Milan juga diperbolehkan mengenakan kostum dengan Badge of Honour UEFA saat mengikuti kompetisi Liga Champions mengingat mereka sudah memenangi lima kejuaraan.

Di beberapa kejuaraan dan kompetisi, Milan juga mencatat rekor tersendiri sebagai tim yang paling sukses. Di SuperCoppa Italia misalnya, Milan mengumpulkan lima tropi (1988; 1992; 1993; 1994; 2004). Demikian juga di Piala SUper Eropa (1989; 1990; 1994; 2003; 2007) dan Piala Interkontinental (1969; 1989; 1990).

Fakta Menarik Lain

- Sejak tahun 1997, tak ada lagi pemain Milan yang boleh mengenakan nomor punggung #6 karena sudah dipensiunkan. Hal ini dilakukan untuk memberi penghormatan tersendiri kepada Franco Baresi, ikon Milan di masa lalu.

- Dari tahun 1907 hingga 1950, Milan mengalami paceklik gelar. Periode itu merupakan periode terburuk dalam sejarah Milan.

- Milan memegang rekor sebagai tim yang catatan rekor tak terkalahkannya paling panjang di Serie A, yaitu dalam 58 pertandingan, dimulai saat ditahan imbang Parma 0-0 pada 26 Mei 1991 hingga kalah ironis di kandang sendiri dari Parma 1-0 pada 21 Maret 1993. Di Level Eropa, rekor ini berada di urutan ketiga setelah capaian Steaua Bucharest (104 laga) dan Glasgow Celtics (68 laga).

- Paolo Maldini menjadi salah satu pemain Milan yang masuk dalam buku rekor Serie A sebagai pemain dengan caps terbanyak di kompetisi domestik.

- AC Milan menjadi sponsor utama Scuderia Playteam di ajang balap mobil Formula SuperLeague dengan Robert Doornbos, mantan driver Minardi dan Red Bull Racing di F1 sebagai gacoan mereka.

- Silvio Berlusconi menjadi presiden dengan periode terlama di Milan. Setidaknya selama 20 tahun ia berkuasa di Milan di mulai pada tahun 1986 hingga 2004, yang kemudian dilanjutkan pada tahun 2006 hingga 2008. Piero Pirelli menjadi orang kedua dengan periode kekuasaan terpanjang, yaitu antara 1909 hingga 1928.

- Untuk pelatih, Carlo Ancelotti dan Herbert Kilpin menjadi orang dengan periode kepelatihan terpanjang di Milan dalam satu masa tugas. Carlo Ancelotti malah berkesempatan memecahkan rekor bila tahun depan kembali dipercaya menangani Rossoneri. Sejauh ini kedua orang ini sudah mencatat delapan tahun masa kepelatihan di Milan.

Ada yang menjadi investasi sukses, namun tak sedikit pula yang hanya sebagai penggembira.

19 Mei 2009 7:44:42

Ricardo Quaresma, Inter (Foto Grazia Neri)
Galeri Foto
Perbesar
Ricardo Quaresma, Inter (Foto Grazia Neri)

Hal-Hal Terkait

Tim

Pemain

Oleh Mohamad Yanuar

Seperti biasanya, mata pencinta sepakbola dunia terpaku pada tiga kompetisi terbaik di Eropa musim ini, La Liga Spanyol, Serie A Italia dan Liga Primer Inggris.

Kompetisi di negara ini sudah menemui titik akhir setelah tropi juara musim ini sudah ada yang punya.

Sukses tersebut tidak terlepas dari campur tangan pelatih dan pemain. Khusus untuk pemain, ada yang melakoni musim pertamanya dengan sukses dan memberi kontribusi penting untuk tim yang dibelanya.

Namun tak sedikit pula yang gagal unjuk diri dan beradaptasi dengan tim barunya. Alhasil, mereka akhirnya disebut sebagai transfer flop.

Siapa saja pemain yang pantas berada di dalamnya? GOAL.com Indonesia punya daftarnya.

10. Jo (CSKA Moskow ke Manchester City - £19 juta)

Sejak awal kepindahan Jo ke Manchester City banyak membuat dahi berkernyit tanda heran. Pemain yang cukup bersinar di Rusia itu hanya membela Manchester City, yang di musim ini berstatus klub baru kaya.

Dengan kebijakan transfer yang amburadul, uang sebesar £19 juta yang dikeluarkan City untuk Jo pun tak membawa hasil manis.

9. Deco (Barcelona ke Chelsea - £8 juta)

Sempat muncul optimisme dengan kedatangan Deco ke Chelsea di awal musim, merujuk pada performa selama beberapa musim membela Barcelona. Namun optimisme tersebut hanya bertahan seperempat musim.

Deco gagal membawa kestabilan dan kontribusi penting untuk timnya di saat kompetisi sedang seru-serunya. Seiring tersingkirnya Luiz Felipe Scolari, Deco juga tak lagi mendapat tempat di skuad utama Chelsea.

8. Christian Vieri (Fiorentina ke Atalanta - £0)

Atalanta memang tidak mengeluarkan dana transfer sepeser pun untuk membawa Bobo Vieri ke Bergamo, namun tetap saja pihak klub dinilai melakukan blunder dengan menarik pemain yang sudah kehilangan sentuhan mautnya.

Pemain berusia 35 tahun itu banyak menghabiskan waktunya di ruang perawatan cedera, yang menghambat kesempatan untuk tampil, apalagi mencetak gol. Total, hanya sembilan kali Vieri tampil dan dua kali menyarangkan bola ke gawang lawan.

7. Andriy Shevchenko
(Chelsea ke Milan - pinjaman)

Masa keemasan Sheva sepertinya sudah berakhir sejak memutuskan pergi ke Chelsea beberapa tahun silam. Usaha untuk menemukan lagi kemampuan terbaiknya dengan kembali ke San Siro juga tak berhasil.

Sejauh ini, belum ada kontribusi dari Sheva untuk Milan. Manajemen Rossoneri pun mempertimbangkan ulang untuk menggaetnya secara permanen musim depan.

6. Aliaksandr Hleb (Arsenal ke Barcelona - €15 juta)

Harapan Barcelona langsung pupus ketika Hleb mendapat cedera di awal musim. Tak sedikit kemudian yang menduga jika pemain asal Belarusia itu tak akan mampu mengembalikan performanya lagi.

Dan memang benar, setelah pulih, dia tak mampu mengimbangi performa impresif pemain Barcelona lainnya di musim ini. Tak seperti Thierry Henry yang makin tangguh di setiap laganya, Hleb malah semakin rapuh.

5. Dimitar Berbatov (Tottenham ke Manchester United - £30.75 juta)

Manchester United mengeluarkan dana yang tak main-main untuk mantan striker Spurs itu. Tapi hasilnya, nothing. Tak banyak kontribusi yang diberikan Berbatov, setidaknya tak seperti yang sudah ditunjukkan Carlos Tevez, Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo.

Untuk kasus Berbatov, sepertinya hanya ini kesalahan kecil yang dilakukan sir Alex Ferguson.

4. Amantino Mancini (Roma ke Inter - tidak diketahui)

Menjadi tulang punggung di kubu Roma, Mancini hanya menjadi pemain lapis kedua di Inter.

Hanya 16 kali Mancini bermain dengan kostum Nerazzurri, di mana sembilan di antaranya berstatus sebagai starter. Melihat tak ada keuntungan untuk menurunkan Mancini sejak awal, atau sekedar menjadi pengganti, Jose Mourinho akhirnya tak lagi memainkannya. Musim ini diyakini menjadi musim terakhir Mancini bersama Inter.

3. Ronaldinho (Barcelona ke Milan - €21 juta)

Ronaldinho menolak tawaran Manchester City dan lebih memilih Milan sbagai klub berikutnya setelah Barcelona.

Sejatinya penampilan Ronaldinho cukup bagus, tapi tak memiliki kualitas sebagai pemain dengan tebusan €21 juta. Geraknya sudah lambat, umpannya tak lagi akurat dan aksi joga bonito juga tak lagi tampak. Meski sudah mencetak delapan gol dari 26 penampilan bersama Milan, media Italia tetap menyebut Dinho sebagai badut-nya Milan.

2. Robbie Keane (Tottenham Hotspur ke Liverpool - £19 juta)

Striker Irlandia itu gagal menjawab ekspektasi klub yang sudah menguras kantong untuk menariknya dari Spurs. Padahal kesempatan yang dimiliki Keane mengisi skuad utama cukup banyak.

Dari 19 laga, lima kali Keane berhasil membobol gawang lawan. Namun di Liverpool, catatan tersebut tidaklah cukup. Keputusan akhir, Keane kembali dipulangkan ke Spurs dan Liverpool harus menerima fakta rugi £6-8 juta.

1. Ricardo Quaresma (Porto ke Inter - €20 juta - dipinjamkan ke Chelsea)

Tak sedikit yang langsung menyebut nama Quaresma ketika muncul pertanyaan siapa transfer terburuk di musim ini.

Ya, Quaresma membuat nama baik Jose Mourinho tercoreng. Pasalnya, pemain Portugal itu menjadi rekomendasi utama pelatih Inter di awal musim malah gagal menunjukkan kapabilitasnya sebagai pemain dengan nilai yang cukup besar, €20 juta.

Saat mendapat kesempatan lain di Chelsea, Quaresma juga gagal mencuri perhatian pelatih. Berada di bangku cadangan pun menjadi pos utamanya musim ini.