I. Pendahuluan
Definisi
Kompresor adalah peralatan/mesin yang digunakan untuk menaikkan energi yang dikandung oleh gas/uap.
Kenaikan energi gas/uap dapat berupa: kenaikan tekanan, kenaikan head, kenaikan kecepatan, kenaikan temperatur, dll.
Di industri, kompresor banyak digunakan sebagai alat untuk mentransportasikan atau mengalirkan bahan
Sejarah Perkembangan Kompresor
· Sampai akhir abad ke-19 orang hanya mengenal kompresor bolak balik.
· Kompresor sentrifugal baru dikenal tahun 1899 ketika Rateau untuk pertama kali membuat kompresor sentrifugal, yang berupa suatu blower (kompresor sentrifugal tekanan rendah) satu tingkat dengan kapasitas aliran sekitar 2000 m3/h, penaikan tekanan sebesar 5,8 m kolom air pada putaran 20.000 rpm.
· Rateau membuat kompresor betingkat pertama kali tahun 1905 yaitu satu kompresor
· Kompresor aksial dikembangkan pertama kali oleh Persons pada awal abad ke-20.
· Pada tahun 1909 sebuah pabrik di Frankfurt berhasil membuat kompresor yang dapat menaikan tekanan dari 1 ata (atmosfir absolut) menjadi tekanan 7 ata dengan kapasitas 7.000 m3/h.
· Kompresor tersebut berupa kompresor bertingkat duabelas dan mempunyai dua rumah. Diantara kedua rumah tersebut dipasang pengdingin antar tingkat (intercooler).
II.Klasifikasi Kompresor
2.1 Berdasarkan prinsip kerjanya, kompresor dapat dibagi menjadi:
a) Kompresor perpindahan positif (positive displacement compressor): adalah kompresor dimana kenaikan tekanan diperoleh dengan cara penekanan langsung yaitu dengan memperkecil volume ruang tertutup.
b) Kompresor dinamik (Dynamic comprssor): adalah kompresor dimana kenikan tekanan diperoleh dengan pemberian energi kinetik (mempercepat).
2.2. Kompresor perpindahan positif
• Kompresor perpindahan positif dapat dibedakan menjadi:
1. Kompresor bolak-balik (reciprocating compressor),
2. Kompresor rotari (rotary compressor)
• Termasuk kedalam kompresor bolak-balik adalah:
1. Kompresor torak,
2. Kompresor diafragma, dll
• Termasuk kedalam kompresor rotari:
1. Kompresor kipas (vane compressor),
2. Kompresor ulir (screw compressor),
3. Kompresor lobe (lobe compressor),
4. Kompresor torak cair (liquid piston compressor)
2.3. Kompresor Dinamik
• Kompresor dinamik dapat dibedakan menjadi:
1. Kompresor aksial: aliran gas/udara sejajar sumbu poros.
2. Kompresor sentrifugal/radial: aliran gas/udara tegak lurus sumbu poros.
3. Ejektor (ejector)
2.4. Pemilihan Kompresor
• Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan kompresor beserta penggeraknya sehingga kompresor dapat beroperasi secara efisien dan ekonomis adalah:
1. Keperluan dan jenis proses
2. Kondisi operasi
3. Sumber energi/tenaga penggerak yang ada
4. Modal/biaya yang tersedia
III. Macam-Macam Kompresor
3.1. Kompresor Torak
3.2. Kompresor Diafragma
3.3. Kompresor Sirip (Vane Compressor)
3.4 Kompresor Lobe
3.5 Kompresor Piston Cair (liquid piston compressor)
3.6. Kompresor Ulir (Screw Compressor)
3.7. Kompresor Sentrifugal
3.8. Kompresor Aksial
IV. Instalasi Kompresor
Sebuah instalasi kompresor terdiri dari beberapa unit-unit peralatan yang masing-masing memiliki fungsi khusus. Unit-unit peralatan tersebut antara lain:
a) Saringan masuk (intake filter),
b) Pengering (dryer),
c) Pendingin (cooler),
d) Penampung (reservoar), dll.
V. Troubleshooting
- Kapasitas rendah/turun
– Penyebab:
• Putaran turun/rendah
• Plate suction valve trganjal/putus
• Filter kotor
• Unloader valve terganggu
• Stuffing box bocor
– Tindakan yang dilakukan:
• Periksa putaran dan naikkan
• Bersihkan/ganti plate vave suction
• Bersihkan/ganti filter
• Periksa/seting ulang katup unloader
• Periksa/ganti carbon ring
- Temperatur discharge tinggi/naik
– Penyebab:
• Temperatur suction naik
• Water jacket kotor
• Aliran media pendingin kurang
• Kompresi ratio naik
– Tindakan yang dilakukan:
• Turunkan temperatur gas masuk
• Bersihkan water jacket
• Besarkan aliran media pendingin
• Seting ulang rasio kompresi
- Temperatur discharge rendah/turun
– Penyebab:
• Tekanan masuk rendah
• Plate suction valve terganjal/putus
• Unloader valve terganggu
• Ring piston aus
– Tindakan yang dilakukan:
• Periksa/ganti filter yang kotor
• Periksa/bersihkan, seting ulang spring valve
• Periksa/koreksi unloader valve
• Periksa/ganti ring piston
- Tekanan minyak pelumas rendah
– Penyebab:
• Level minyak pada tangki rendah
• Filter pelumas kotor
• Seting regulator tekanan pelumas rendah
• Kebocoran pada main bearing
• Temperatur pelumas tinggi
– Tindakan yang dilakukan:
• Tambahkan minyak pelumas
• Bersihkan/ganti filter
• Seting ulang regulator tekanan
• Set clearance bearing
• Periksa/koreksi temperatur
- Kebocoran pada oil seal/scraper piston rod
– Penyebab:
• Scraper seal oil rusak
• Clearance tidak tepat
• Piston rod aus/cacat
– Tindakan yang dilakukan:
• Periksa/ganri oil seal/scaper piston rod
• Periksa/perbaiki/ganti piston rod
- Banyak deposit/carbon pada valve
– Penyebab:
• Catu pelumas berlebihan
• Temperatur silinder tinggi
• Pelumas terbawa dari stage sebelumnya
• Pelumas off-spec
– Tindakan yang dilakukan:
• Periksa/koreksi catu pelumas
• Periksa rasio kompresi, temperatur masuk, dan pendingin
• Periksa oil eliminator, pasang oil sparator
• Periksa/ganti pelumas sesuai spec (on-spec)
- Noise dalam cylinder
– Penyebab:
• Lock nut piston longgar
• Piston menyentuh silinder
• Terdapat benda asing dalam silinder
• Unloader valve out of position
– Tindakan yang dilakukan:
• Periksa/koreksi lock nut piston
• Seting ulang clearance
• Bersihkan silinder dari benda-benda asing
• Periksa/koreksi unloader valve
- Noise dalam crank case
– Penyebab:
• Crank shaft bearing clearance tidak tepat/aus
• Cross head shoes aus
• Cross head bearing clearance tidak tepat/aus
• Tekanan pelumas rendah
• Pelumas tidak sesuai
– Tindakan yang dilakukan:
• Periksa/ganti bearing
• Periksa/ganti cross head
• Periksa/ganti cross head bearing
• Naikkan tekanan pelumas
• Ganti pelumas sesuai spec
VI. Pemeliharaan
Ø Selalu mengacu pada maintenance instructions atau service manual yang dikeluarkan oleh manufacture
Ø Pemeliharan kompresor bolak-balik secara umum:
– Selama 24 jam operasi
– Setalah 1 bulan atau 500 jam
– Setiap 2000 jam
– Setiap 4000 jam
– Setiap 8000 jam
– Setelah mencapai 10000 jam
Ø Selama 24 jam operasi, periksa/catat:
– Tekanan/temperatur air pendingin
– Tekanan/temperatur minyak pelumas
– Putaran
– Tekanan/temperatur gas masuk
– Perbedan tekanan pada filter
– Tekanan suction/discharge tiap stage
– Temperatur gas masuk/keluar tiap stage
– Tekanan/temperatur gas keluar
– Periksa oil scraper ring
Ø Setelah 1 bulan atau 500 jam operasi:
– Periksa seluruh instalasi, berkaitan dg poin a)
– Drain air pendingin
– Drain minyak pelumas dan ganti baru
– Periksa/bersihkan gas dan oil filter
– Periksa dan bersihkan suction dan discharge valve
– Periksa ring piston
Pemeriksaan ring piston:
- Untuk kompresor dengan pelumasan:
– Ukur keausan ring setelah 500, 1000, dan 2000 jam operasi
– Bila keausan telah mencapai batas yang diijinkan segera diganti
- Untuk kompresor tanpa pelumasan:
– Ukur keausan ring setelah 175, 500 dan 1000 jam operasi
– Bila keausan telah mencapai batas yang diijinkan segera diganti
- Setelah 2000 jam operasi:
– Pemeriksaan sperti poin a) dan b)
– Periksa kebocoran pada stuffing box
– Periksa oil scraper ring
– Periksa cross head pin, bearing/ bushing, dan cross head guide
– Periksa piston rod
– Periksa unloader valve
- Setiap 4000 jam:
– Pemeriksaan seperti poin a), b), dan c)
– Periksa/kalibrasi safety/protective device
– Lakukan modifikasi bila diperlukan
- Setiap 8000 jam
– Pemeriksaan seperti poin a), b), c) dan d)
- Setelah mencapai 10.000 jam:
– Lakukan overhaul sesuai petunjuk maintenance instruction/service manual dari manufacture
MAKALAH
KOMPRESOR
Kegiatan ini untuk memenuhi tugas mata kuliah praktek perawatan mesin industri semester v yang diampu oleh Bpk.Satworo Adiwidodo,S.T.
Oleh:
1. Wibi T.L NIM: 0631210002
2. Yunaidi NIM: 0631210184
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
MALANG
2008
No comments:
Post a Comment