Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan skematis mengembangkan
interaksi yang saling mencerdaskan, saling menyayangi dan saling tenggang rasa
antara sesama sisiwa yang merupakan latihan hidup di dalam masyarakat nyata.
Dalam pembelajarannya sisiwa dilibatkan baik secara emosional maupun sosial
sehingga siswa bertanggung jawab terhadap proses belajarnya, terlibat secara
aktif dan mencapai tujuan tersebut. Untuk struktur penghargaan memiliki ciri
dimana upaya individu lain mendapat penghargaan. Prestasi kelompok merupakan
rata – rata nilai seluruh anggota (rata – rata individu). Struktur penghargaan
yang seperti inilah yang mampu meningkatkan nilai akademik siswa yang
berhubungan dengan hasil belajar (Ibrahim,2000).
Pada
dasarnya belajar kooperatif lebih menekankan belajar bersama atau berinteraksi
dengan teman, baik itu sekedar teman bertukar fikiran sampai pada teman yang
dapat memberikan pengarahan. Secara ringkas Isjoni (2009) mengatakan “
pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan
faham konstruktivis. Pembelajaran kkoperatif merupakan strategi belajar dengan
sejumlah siswa sebagai anggota kelompok
kecil yang tingkat kemampuanya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas
kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerjasama dan saling
membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif,
belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum
menguasai bahan pelajaran”.
Pemikiran
yang melandasi adanya pembelajaran koooperatif adalah sifat manusia yang saling
membutuhkan. Manusia tidak dapat terpisah dari manusia yang lain. Oleh karena
itu siswa dituntut untuk bekerja sama dengan siswa lain. Satu keuntungan yang
dapat diambil dengan menempatkan siswa dalam kelompok belajar bekerja sama dan
membiarkan mereka bekerja bersama-sama dengan teman-teman sebaya dengan cara
memberi tugas yang menyeluruh adalah perasaan memiliki sesuatu yang dihasilkan
seperti kemampuan, kekayaan, kekuatan, dukungan dan kepedulian. Kondisi
tersebut tercermin dalam bentuk kerja kelompok yang anggotanya turun aktif
dalam mempelajari materi yang diberikan. Dengan demikian siswa memperoleh
kepercayaan untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Walaupun terdapat
perbedaan-perbedan pandangan dalam menghadapi masalah, kelompok akan berusaha
merumuskan untuk mencari pemecahanya. Dengan demikian, daya kreatifitas siswa
dapat berkembang.
Banyak
alasan mengapa pembelajaran kooperatif mampu memasuki kelaziman praktek
pendidikan. Selain bukti-bukti nyata tentang keberhasilan pendekatan ini, pada
masa sekarang masyarakat pendidikan semakin menyadari pentingnya siswa berlatih
berfikir, memecahkan masalah, serta menggabungkan kemempuan dan keahlian.
Walaupun pendekatan ini akan berjalan baik di kelas yang kemampuanya merata,
namun sebenarnya kelas dengan kemampuan siswa yang bervariasi lebih membutuhkan
pendekatan ini. Karena dengan kemampuan siswa yang beragam tersebut, maka siswa
yang kurang akan banyak terbantu dan termotivasi siswa yang lebih. Demikian
juga siswa yang berkemampuan lebih akan semakin semakin mengasah kemampuanya.
Menurut (Sanjaya,
2008) secara sederhana menyebutkan cooperativ
learning atau belajar secara kooperatf adalah penempatan beberapa siswa
dalam kelompok kecil dan memberikan mereka sebuah atau beberapa tugas. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan ketika siswa bekerja dalam kelompok adalah sebagai
berikut :
1.
Setiap
anggota dalam kelompok harus merasa bagian dari tim dalam pencapaian tujuan
bersama.
2.
Setiap
anggota dalam kelompok harus menyadari bahwa masalah yang mereka pecahkan
adalah masalah kelompok, berhasil atau gagal akan dirasakan oleh semua anggota
kelompok.
3.
Untuk
mencapai tujuan kelompok, semua siswa harus berbicara atau diskusi satu sama
lain.
4.
Harus
jelas bahwa setiap kerja individu dalam kelompok mempunyai efek langsung
terhadap keberhasilan kelompok.
No comments:
Post a Comment