Penyakit menular
merupakan penyakit yang dapat ditularkan (berpindah dari orang yang satu ke
orang yang lain, baik secara langsung maupun melalui perantara). Dalam kelompok
penyakit menular ada yang ringan dan ada juga yang berat. Yang ringan misalnya
influenza dan diare. Sedangkan yang berat seperti HIV/AIDS, polio, demam
berdarah, campak, TBC, malaria, flu burung, SARS, dan sederet penyakit lainnya.
Menular atau tidaknya suatu penyakit tetaplah harus diwaspadai dan tidak boleh
dianggap enteng. Sebab, ketika seseorang terkena suatu penyakit aktivitas
kehidupannya akan terganggu. Apalagi jika penyakitnya sudah parah, bisa
mengakibatkan kematian.
Ada
3 faktor penyakit dapat ditularkan, yaitu:
1. Agent
(penyebab penyakit)
Penyebab penyakit dapat
dikelompokkan menjadi:
-
Golongan virus,
misalnya influenza, cacar, trachoma dsb
-
Golongan riketsia,
misalnya tifus
-
Golongan bakteri,
misalnya disentri
-
Golongan protozoa, misalnya malaria, filarial dsb
-
Golongan jamur,
misalnya bermacam macam panu, kurap dsb
-
Golongan cacing,,
misalnya bermacam macam cacing perut seperti ascaris, cacing kremi, cacing
pita, cacing tambang dsb.
Setiap
bibit penyakit mempunyai habitat sendiri sendiri, sehingga ia dapat tetap
hidup. Sehingga timbul istilah reservoir, dapat berupa manusia dan binatang
atau benda benda mati.
2. Host
(induk semang)
3. Route of transmission
(jalannya penularan)
Macam
macam penularan (mode of transmission):
1.
Kontak langsung, mekanisme ini
menularkan bibit penyakit langsung dari sumbernya kepada orang atau binatang
lain melalui “Port d’entre”. Misalnya melalui sentuhan, gigitan, ciuman,
hubungan seksual, percikan yang mengenai conjunctiva, selaput lendir dari mata,
hidung atau mulut pada waktu orang lain bersin, batuk, meludah, bernyanyi atau
bercakap (biasanya pada jarak yang kurang dari 1 meter).
2.
Tidak langsung,
a.
Penularan Melalui Alat – Alat
yang terkontaminasi seperti mainan anak-anak, saputangan, kain kotor, tempat
tidur, alat masak atau alat makan, instrumen bedah atau duk; air, makanan,
susu, produk biologis seperti darah, serum, plasma, jaringan organ tubuh, atau
segala sesuatu yang berperan sebagai perantara dimana bibit penyakit di
“angkut” dibawa kepada orang/binatang yang rentan dan masuk melalui “Port
d’entre” yang sesuai. Bibit penyakit tersebut bisa saja berkembang biak atau
tidak pada alat tersebut sebelum ditularkan kepada orang/binanat yang rentan.
b.
Penularan Melalui Vektor
-
(i) Mekanis : Cara mekanis ini
meliputi hal-hal yang sederhana seperti terbawanya bibit penyakit pada saat
serangga merayap ditanah baik terbawa pada kakinya atau pada belalainya, begitu
pula bibit penyakit terbawa dalam saluran pencernaan serangga.
-
Bibit penyakit tidak mengalami perkembangbiakan. (ii)
Biologis : cara ini meliputi terjadinya perkembangbiakan (propagasi/multiplikasi),
maupun melalui siklus perkembangbiakan atau kombinasi kedua-duanya.
3. Pernapasan,
yaitu melalui udara/pernapasan
4. Penetrasi
pada kulit, hal ini dapat langsung oleh organism itu sendiri
5. Infeksi
melalui placenta, yakni infeksi yang diperoleh melalui placenta dari ibu
penderita penyakit pada waktu mengandung.
No comments:
Post a Comment