Translate

Wednesday, January 16, 2013

Bimbingan Konseling


Pengertian Konseling
Secara Etimologi berasal dari bahasa Latin “consilium “artinya “dengan” atau bersama” yang dirangkai dengan “menerima atau “memahami” . Sedangkan dalam Bahasa Anglo Saxon istilah konseling berasal dari “sellan” yang berarti”menyerahkan” atau “menyampaikan” “Proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara Konseling oleh seorang ahli (disebut Konselor) kepada individu yang sedang mengalami masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dialami oleh klien. Dimana konsep dasar konseling merupakan inti kegiatan bimbingan secara keseluruhan yang berkenaan dengan pengentasan masalah dan fasilitas perkembangan individu
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. (Tolbert, dalam Prayitno 2004 : 101).
Jones (Insano, 2004 : 11) menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.
Dari semua pendapat di atas dapat dirumuskan dengan singkat bahwa Bimbingan dan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

Pentingnya Layanan Bimbingan
Kegiatan layanan bimbingan siswa mempunyai arti penting dalam rangkaian belajar-mengajar siswa. Layanan bimbingan siswa ini sangat berguna bagi proses belajar-mengajar di sekolah. Layanan bimbingan siswa juga sangat berguna bagi berbagai pihak yang terkait dan bertanggung jawab secara langsung dalam usaha membantu siswa untuk mencapai prestasi belajar yang optimal. Adapun pihak-pihak yang terkait antara lain.
1)      Siswa
Siswa berfungsi sebagai informasi untuk mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki siswa yang bersangkutan sehingga siswa dapat memperbaiki diri menjadi lebih baik. Di samping itu, siswa akan mendapat informasi yang sangat bermanfaat dalam upaya mencapai prestasi belajar yang optimal.
2)      Guru Mata Pelajaran
Untuk mendeskripsikan prestasi dan kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan sehingga guru mata pelajaran dapat memberikan pengarahan dan pembinaan terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar.
3)      Sekolah
Sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga mempunyai tugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku siswa yang dibawa dari keluarganya. Dengan demikian, diperlukan layanan bimbingan agar tercapai hasil yang optimal.
4)      Kepala Sekolah
Hasil layanan bimbingan dapat digunakan sebagai:
a.    Sebagai salah satu sumber informasi tentang siswanya sehingga dapat digunakan landasan dalam menentukan kebijakan dalam kaitannya dengan perencanaan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
b.    Sebagai bahan pertimbangan dalam memonitor kondisi siswa dan kemampuan guru terutama yang terkait dengan layanan program bimbingan siswa.
c.    Bahan masukan dalam menentukan kebijaksanaan dalam kaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan.
5)      Bimbingan Konseling
Sebagai sumber dan bahan pertimbangan dalam membimbing atau mengadakan layanan bimbingan terhadap siswa yang bermasalah atau mengalami kesulitan belajar sehingga dapat memberikan informasi untuk dijadikan bahan masukan dalam upaya memberikan follow up dalam layanan tersebut.
6)      Wali Kelas
Hasil layanan bimbingan dapat digunakan sebagai:
a.       memberikan informasi untuk dijadikan bahan masukan dalam membantu anak didiknya memecahkan kesulitan;
b.      menjadi bahan pertimbangan dalam memilih metode pengajaran yang sesuai untuk meningkatkan prestasi belajar anak didik.
7)      Orang tuas/Wali
Sebagai bahan masukan dalam usaha membantu mengatasi permasalahan atau kesulitan belajar anak, khususnya di rumah sehingga orang tua/wali murid mengetahui serta memahami keadaan pribadi anak sekaligus upaya penyelesaiannya.
8)      Guru Praktikan (Mahasiswa PPL)
Sebagai masukan dan penunjang dalam meningkatkan kompetensi sebagai guru yang professional, agar nantinya dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kemampuan siswa secara menyeluruh baik situasi maupun kondisi siswa.

No comments: