Translate

Thursday, January 17, 2013

Pembelajaran Kooperatif


Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan skematis mengembangkan interaksi yang saling mencerdaskan, saling menyayangi dan saling tenggang rasa antara sesama sisiwa yang merupakan latihan hidup di dalam masyarakat nyata. Dalam pembelajarannya sisiwa dilibatkan baik secara emosional maupun sosial sehingga siswa bertanggung jawab terhadap proses belajarnya, terlibat secara aktif dan mencapai tujuan tersebut. Untuk struktur penghargaan memiliki ciri dimana upaya individu lain mendapat penghargaan. Prestasi kelompok merupakan rata – rata nilai seluruh anggota (rata – rata individu). Struktur penghargaan yang seperti inilah yang mampu meningkatkan nilai akademik siswa yang berhubungan dengan hasil belajar (Ibrahim,2000).
Pada dasarnya belajar kooperatif lebih menekankan belajar bersama atau berinteraksi dengan teman, baik itu sekedar teman bertukar fikiran sampai pada teman yang dapat memberikan pengarahan. Secara ringkas Isjoni (2009) mengatakan “ pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kkoperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok  kecil yang tingkat kemampuanya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerjasama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran”.
Pemikiran yang melandasi adanya pembelajaran koooperatif adalah sifat manusia yang saling membutuhkan. Manusia tidak dapat terpisah dari manusia yang lain. Oleh karena itu siswa dituntut untuk bekerja sama dengan siswa lain. Satu keuntungan yang dapat diambil dengan menempatkan siswa dalam kelompok belajar bekerja sama dan membiarkan mereka bekerja bersama-sama dengan teman-teman sebaya dengan cara memberi tugas yang menyeluruh adalah perasaan memiliki sesuatu yang dihasilkan seperti kemampuan, kekayaan, kekuatan, dukungan dan kepedulian. Kondisi tersebut tercermin dalam bentuk kerja kelompok yang anggotanya turun aktif dalam mempelajari materi yang diberikan. Dengan demikian siswa memperoleh kepercayaan untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Walaupun terdapat perbedaan-perbedan pandangan dalam menghadapi masalah, kelompok akan berusaha merumuskan untuk mencari pemecahanya. Dengan demikian, daya kreatifitas siswa dapat berkembang.
Banyak alasan mengapa pembelajaran kooperatif mampu memasuki kelaziman praktek pendidikan. Selain bukti-bukti nyata tentang keberhasilan pendekatan ini, pada masa sekarang masyarakat pendidikan semakin menyadari pentingnya siswa berlatih berfikir, memecahkan masalah, serta menggabungkan kemempuan dan keahlian. Walaupun pendekatan ini akan berjalan baik di kelas yang kemampuanya merata, namun sebenarnya kelas dengan kemampuan siswa yang bervariasi lebih membutuhkan pendekatan ini. Karena dengan kemampuan siswa yang beragam tersebut, maka siswa yang kurang akan banyak terbantu dan termotivasi siswa yang lebih. Demikian juga siswa yang berkemampuan lebih akan semakin semakin mengasah kemampuanya.
Menurut (Sanjaya, 2008) secara sederhana menyebutkan cooperativ learning atau belajar secara kooperatf adalah penempatan beberapa siswa dalam kelompok kecil dan memberikan mereka sebuah atau beberapa tugas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika siswa bekerja dalam kelompok adalah sebagai berikut :
1.      Setiap anggota dalam kelompok harus merasa bagian dari tim dalam pencapaian tujuan bersama.
2.      Setiap anggota dalam kelompok harus menyadari bahwa masalah yang mereka pecahkan adalah masalah kelompok, berhasil atau gagal akan dirasakan oleh semua anggota kelompok.
3.      Untuk mencapai tujuan kelompok, semua siswa harus berbicara atau diskusi satu sama lain.
4.      Harus jelas bahwa setiap kerja individu dalam kelompok mempunyai efek langsung terhadap keberhasilan kelompok.

No comments: